Peran bantuan dan jaminan sosial dalam mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menjadi wacana penting pada masa situasi pandemi covid-19. Dewan Jaminan Sosial (DJSN) yang berfungsi mensinkronisasi penyelenggaraan sistem jaminan sosial nasional, mempunyai posisi strategis dalam mengupayakan perlindungan sosial di Indonesia, baik dalam bentuk bantuan sosial maupun jaminan sosial. Untuk mendiskusikan hal tersebut, Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB menggelar kuliah tamu yang diadakan secara virtual pada Rabu (14/4).
Kuliah tamu ini merupakan bagian dari mata kuliah Ekonomi Bisnis. Hadir sebagai dosen tamu, Tb.A. Choesni selaku Ketua DJSN menyatakan bahwa permasalahan kesehatan menjadi awal dari permasalahan ekonomi dan keuangan dunia saat ini. “Namun dengan defisit yang relatif rendah, Indonesia masih mampu menjadi salah satu negara dengan ketahanan dan pertumbuhan perekonomian terbaik di antara kelompok G 20 & ASEAN,” tuturnya.
Lebih lanjut, Choesni menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah telah melaksanakan program-program dan strategi bantuan sosial yang dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Di antaranya seperti Program Bantuan Sosial Tunai, Program Bantuan Langsung Tunai Desa, Program Bantuan Listrik, Program Keluarga Harapan dan Program Sembako.
“Sedangkan peningkatan pemanfaatan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan peningkataan mekanisme pendistribusian program Jaminan Sosial menjadi salah satu strategi yang dicanangkan dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional,” jelas Choesni.
Para Mahasiswa yang hadir dapat bertanya dan berdiskusi langsung dengan Ketua DJSN terkait implementasi program bantuan sosial dan jaminan sosial yang saat ini terjadi di tengah masyarakat. Berbagai pertanyaan bermunculan seperti upaya Pemerintah dalam meningkatkan sektor pariwisata dan industri penerbangan, pendistribusian vaksin di Indonesia, serta bantuan sosial yang telah didistribusikan kepada masyarakat.