Bogor - Menindaklanjuti rencana aksi Inpres 2 Tahun 2021 dan Inpres 1 Tahun 2022 terkait Optimalisasi Penyelenggaraan Jamsos Ketenagakerjaan dan JKN, DJSN mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Finalisasi Naskah Akademik Muatan Jaminan Sosial dalam Kurikulum Pendidikan Nasional dan Penyusunan Draf Buku Referensi Jaminan Sosial, Kamis 11 Mei 2023.
Ketua DJSN Agus Suprapto mengatakan, cara mendidik, menyebarluaskan pengetahuan dan sosialisasi saat ini bisa dilakukan dengan banyak cara baik secara formal, informal maupun dengan menggunakan sosial media.
"Sehingga diharapkan naskah akademik kurikulum jaminan sosial bisa diselesaikan segera dan didukung oleh Kementerian/Lembaga terkait sebagai bentuk legasi dan sumbangsih kepada masyarakat untuk penyelesaian grand design kurikulum jaminan sosial ini." ungkap Agus.
Senada dengan itu, Anggota DJSN Muttaqien menjelaskan, integrasi muatan jaminan sosial ke dalam mata pelajaran di sekolah misalnya melalui pelajaran pancasila, sosiologi, ekonomi dan lainnya.
Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Abdur Rahman Irsyadi menyatakan salah satu upaya untuk memberikan pelayanan yang terus membaik kepada peserta adalah dengan membuat jaminan sosial ini menjadi bagian dari kurikulum pendidikan.
"Agar jaminan sosial dipahami secara menyeluruh sehingga ada kesadaran untuk bisa menjadi anggota jaminan sosial, Jangka panjangnya adalah mencapai UHC" harapnya.
FGD ini dihadiri turut dihadiri oleh Kemenko PMK, Kemendikbud Ristek, Kementerian Agama, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Balai Pustaka, dan mitra pembangunan FES.